Formulasi Pakan Untuk Pakan Lele
Penyusunan formulasi pakan
bertujuan untuk memperoleh nutrisi yang diperlukan ikan baik didalam jumlah dan
perbandingan yang tepat untuk pertumbuhan ikan yang optimal. Didalam pemilihan
bahan untuk menyusun formulasi suatu makanan ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain:
1.
Kesediaan bahan
Pada umumnya, banyak bahan-bahan
makanan yang dapat digunakan sebagai pakan ikan. Namun kesediaannya sangat
terbatas karena bahan-bahan tersebut juga digunakan sebagai bahan makanan manusia.
oleh karena itu penggunaannya kurang memungkinkan, kecuali apabila kesediaan
bahan tersebut dalam keaadan surplus.
Harga adalah
faktor merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
bahan baku makanan yang akan digunakan, karena merupakan dasar dari penyusunan
formulasi pakan adalah harga murah dan efektif serta kebutuhan nutrisi
terpenuhi. Hal penting yang harus dipertimbangkan didalam membandingkan harga
tersebut bukanlah persen harga pakan tetapi per unit nutrien yang terkandung
didalam bahan pakan.
Contoh
1. Harga tepung
ikan impor Rp. 7000, dengan kandungan protein 70%, sedangkan harga tepung ikan
lokal adalah Rp. 6000, dengan kandungan protein 50%. Maka untuk menghitung
harga per kg protein adalan sebagai berikut:
·
Tepung
ikan impor = 7000/700*1000 = Rp. 10.000/kg protein
·
Tepung
ikan lokal = 6000/500*1000 = Rp. 12.000/kg protein
Dari
perhitungan tersebut terlihat bahwa harga tepung ikan impor lebih murah
dibandingkan dengan tepung ikan lokal bila dilihat dari harga proteinnya.
Contoh 2. Didalam
menentukan bahan pakan yang akan digunakan dapat juga dilihat dari kandungan
kadar air bahan pakan yang akan digunakan. Misalnya tepung ikan dengan kadar
air 30% harganya adalah Rp. 350/kg, sedangkan tepung ikan lain dengan kadar air
14% harganya adalah Rp. 400/kg. Maka untuk menghitung harga per kg bahan kering
adalah sebagai berikut:
·
Tepung
ikan dengan kadar air 30% = Rp. 350/(1000-300)*1000 = Rp. 500/kg bahan kering
·
Tepung
ikan dengan kadar air 14% = Rp. 400/(1000-140)*1000 = Rp. 465/kg bahan kering
Dari perhitungan tersebut
terlihat bahwa harga tepung ikan dengan kadar air 14% dalam lebih murah
dibandingkan dengan tepung ikan dengan kadar air 30% bila dilihat dari bahan
keringnya.
Komposisi pakan
buatan disusun berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis ikan maupun udang.
Komposisi ini sering disebut formulasi pakan. Formulasi yang baik berarti
mengandung semua zat gizi yang diperlukan ikan dan secara ekonomis murah serta
mudah diperoleh sehingga memberikan keuntungan.
Penyusunan
formulasi pakan terutama memperhatikan nilai kandungan protein karena zat ini
merupakan komponen utama untuk pertumbuhan ikan. Setelah diketahui kandungan
protein dari pakan yang akan dibuat maka langkah selanjutnya adalah perhitungan
untuk komponen zat-zat gizi yang lain.
Terdapat
beberapa cara/metoda untuk menyusun formulasi pakan, tetapi yang umum dan mudah
dilakukan adalah dengan metoda empat persegi pearsom’s, metode persamaan
aljabar, dan metode lembaran kerja (Worksheet). Berikut ini diberikan beberapa
contoh cara menghitung/menyusun formulasi pakan dengan cara tersebut.
Contoh-contoh ini dapat diperluas sendiri tergantung keinginan atau
ketersediaan bahan baku.
4.1
Cara Menyusun Formulasi Bahan
·
Formulasi
dengan dua bahan baku
Contoh :
Bagaimana cara
menyusun formulasi pakan untuk ikan nila dengan bahan baku tepung ikan petek
dan dedak. Pakan ikan itu diharapkan mengandung protein 30 gram atau terdapat
30 gram protein pada setiap 100 gram formulasi pakan.
Penyelesaian
dengan metode empat persegi pearson’s
1.
Lihatlah/carilah
berbagai referensi yang berkaitan dengan kandungan protein dari bahan baku yang
tersedia dan akan digunakan, yaitu tepung ikan petek dan dedak. Dari referensi
dapat diketahui bahwa kandungan protein tepung ikan petek adalah 60% dan dedak
9.6%
2.
Gambarlah
sebuah bujur sangkar dan letakan nilai kandungan protein yang diinginkan tepat
ditengah-tengah garis diagonal bujur sangkar tersebut (lihat gambar)
3.
Pada
sisi kiri bujur sangkar cantumkan 2 jenis bahan baku yang tersedia berikut
nilai kandungan proteinnya. Pada sisi kiri atas adalah bahan baku yang memiliki
nilai kandungan protein lebih tinggi (yaitu tepung ikan). Sedangkan pada sisi
kiri bawah adalah yang memiliki nilai kandungan protein lebih rendah (yaitu
dedak).
4.
Lakukan
perhitungan dengan melakukan pengurangan untuk setiap kandungan protein bahan
baku antara nilai yang lebih besar dengan nilai kandungan protein yang
diinginkan (yang ada ditengah-tengah garis diagonal). Hasilnya merupakan bagian
dari masing-masing komponen bahan baku pakan tersebut (lihat gambar di atas)
- Lakukanlah penjumlahan masing-masing komponen bahan baku tersebut, yaitu 20.4 + 30.0 = 50.4
- Nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut
a. Jumlah bahan baku tepung ikan petek yang
diperlukan adalah 20.4/50.4 x 100 = 40.48g atau 40.48%
b. Jumlah bahan baku dedak yang diperlukan adalah
30.0/50.4 x 100g = 59.52 g atau 50.52%
Catatan
:
Untuk membuktikan kebenaran nilai kandungan protein sebesar 30 %
atau 30 g protein setiap 100g formulasi pakan dari bahan baku tepung ikan petek
sebesar 40.48 g dedak 59.52 g adalah sebagai berikut
a. Jumlah protein dari
tepung ikan petek adalah 40.48 g x 60% =
24.29 g
b. Jumlah protein dari
dedak adalah 59.52 g x 9.6 % = 5.71 g
Total
jumlah protein per 100 g formulasi pakan =
30.0 g
Penyelesaian
dengan metode persamaan aljabar
1. Lihatlah/carilah berbagai
referensi yang berkaitan dengan kandungan protein dan bahan baku yang tersedia
dan akan digunakan, yaitu tepung ikan petek dan dedak. Dari referensi dapat
diketahui bahwa kandungan protein tepung ikan petek adalah 60% dan dedak 9, 6%
2. Jadikan variabel untuk
masing-masing bahan baku yang akan digunakan yaitu
X
= Jumlah berat (gram) tepung ikan per 100 gram formulasi pakan
Y = Jumlah berat (gram) dedak per
100 gram formulasi pakan
a) Berdasarkan dua variabel tersebut diperoleh
persamaan X + Y = 100.............(persamaan 1)
b) Berdasarkan
nilai kandungan protein setiap bahan baku dan nilai protein yang dinginkan
diperoleh persamaan 0.6 X+0. 096 Y = 30 (persamaan 2)
0.6 adalah nilai
60% (60/100) dari kandungan protein tepung ikan petek; 0.096 adalah nilai 9.6%
(9.6/100) dari kandungan protein dedak, sedangkan 30 adalah jumlah protein yang
dinginkan untuk setiap 100 g formulasi pakan
c)
Untuk mendapatkan nilai salah satu
variabel, dibuat persamaan 3 dengan dasar dari persamaan 1
0.6 X + 0. 6 Y =
60.......................... (persamaan 3) (masing-masing dikalikan 0.6
sehingga akan ada persamaan mengandung nilai variabel yang sama yaitu 0. 6 X)
lakukan pengurangan dari persamaan 3 yang baru diperoleh dengan persamaan 2
sehingga dapat diperoleh nilai Y yaitu jumlah gram dedak untuk setiap 100 g
formulasi pakan.
0.6 X + 0.6 Y = 60.................. (persamaan 3)
0.6 X + 0.096 Y = 30..................
(persamaan 2 ),
0.504 Y = 30
Y = 30/0. 504
=
59.52
d) Masukkan nilai yang Y diperoleh dalam
persamaan 1 sehingga dapat diperoleh nilai X yaitu jumlah gram tepung ikan
petek untuk setiap 100 g formulasi pakan
X + 59.52 = 100
X = 100-59.52
=
40.48
Dengan
demikian dapat diketahui bahwa untuk menyusun formulasi pakan yang mengandung
protein 30 % atau 30 g protein untuk setiap 100 g formulasi pakan diperlukan
bahan dari dedak (Y) sebanyak 59.52 g dan tepung ikan petek (X) sebanyak 40.48
g
·
Formulasi
dengan tiga bahan baku atau lebih
Contoh
Bagaimanakah cara menyusun
formulasi pakan untuk ikan bandeng dengan bahan baku tepung ikan tembang,
tepung kedelai, dedak dan bungkil kelapa. Pakan itu diharapkan mengandung
protein 40% atau terdapat 40 g protein pada setiap 100 g formulasi pakan
Penyelesaian
dengan metode empat persegi pearson’s
1. Kelompok bahan baku yang termasuk
ke dalam kelompok sumber protein utama dan kelompok yang bukan sumber protein
utama (sebut saja sebagai kelompok sumber protein penunjang). Buatlah rencana
atau perkiraan yang akan digunakan untuk masing-masing bahan baku tersebut.
Sebagai contoh 1) kelompok sumber protein utama adalah tepung ikan tembang dan
tepung kedelai. Rencana proporsi atau perkiraan yang akan digunakan adalah
tepung ikan tembang 3 bagian dan tepung kedele 1 bagian, 2) kelompok sumber
protein penunjang yaitu dedak dan bungkil kelapa dengan rencana atau perkiraan
proporsi yang akan digunakan adalah dedak 2 bagian dan bungkil kelapa 1 bagian.
2. Lihatlah/carilah berbagai
referensi yang berkaitan dengan kandungan protein dari bahan baku yang tersedia
dan akan digunakan, yaitu tepung ikan tembang, tepung kedelai, dedak dan
bungkil kelapa. Dari referensi diketahui bahwa kandungan protein tepung ikan
tembang adalah sebesar 60%, tepung kedelai 44%, dedak 9.6%, dan bungkil kelapa
13.45%.
Ø Hitunglah
berat rata-rata kandungan protein dari tiap kelompok, yaitu:
a. kelompok sumber protein
utama
tepung ikan tembang = 3 bagian x 60 % = 180 %
tepung kedelai = 1 bagian x 44 % = 44 %
jumlah = 4 bagian = 224 %
berat rata-rata kandungan
protein = 224 % / 4 = 56 %
b. kelompok sumber protein
penunjang
dedak = 2 bagian x 9.6 % = 19.20 %
bungkil kelapa = 1 bagian x 13.45 % = 13.45 %
jumlah = 3 bagian = 32.65%
berat
rata-rat kandungan protein = 32.65/3 = 10.88
Lakukanlah penjumlahan masing-masing kelompok bahan baku tersebut,
yaitu 29.12 + 16.0 = 45.12
Nilai yang diperoleh adalah:
a.
Jumlah bahan baku kelompok sumber protein utama yang diperlukan untuk setiap
100 g formulasi pakan adalah 29.15/45.12 x 100 g = 64.54 g atau 65.54 %
b.
Jumlah bahan baku kelompok sumber protein penunjang yang diperlukan adalah
16/45.12 x 100 g = 35.46 g atau 35.46 %
c. Hitunglah kontribusi setiap
bahan baku dalam setiap kelompok yaitu
Kelompok
sumber protein utama
Tepung ikan tembang = 3 Bagian
=
¾ x 64.54
=
48.40 g (48.40 %)
Tepung kedelai = 1 Bagian
=
¼ x 64.54 g
=
16.14 g(16.13 %)
Kelompok
sumber protein penunjang
Dedak = 2 Bagian
=
2/3 x 35.46 g
=
23.63 g (23.64 %)
Bungkil Kelapa = 1 Bagian
=
1/3 x 35.46 g
=
11.81 g (11.82 %)
Catatan
Untuk
membuktikan kebenaran nilai kandungan protein formulasi pakan sebesar 40 % atau
40 g protein setiap 100 g formulasi pakan dari bahan baku tepung ikan tembang
sebesar 48.42 g, tepung kedelai 16.14 g, dedak 23.63 g, dan bungkil kelapa
11.81 g adalah sebagai berikut:
-
Jumlah protein dari tepung ikan tembang adalah 48.40 g x 60 % = 29.04 g
-
Jumlah Protein dari tepung kedelai adalah 16.14 g x 44 % = 7.10 g
-
Jumlah Protein dari dedak adalah 23.63 g x 9.6 % = 2.27 g
-
Jumlah Protein dari bungkil kelapa adalah 11,81 g x 13.45 % = 1.58 % g
Dengan
demikian, jumlah protein per 100 g formulasi pakan adalah 29.05 g + 7.10 + 2.27
g + 1.58 g = 40.0 g
Penyelesaian
dengan metode persamaan aljabar
1.
Kelompok
bahan baku yang termasuk ke dalam kelompok sumber protein utama dan kelompok
yang bukan sumber protein utama (sebut saja sebagai kelompok sumber protein
penunjang). Buatlah rencana atau perkiraan yang akan digunakan untuk masing-masing
bahan baku tersebut. Sebagai contoh 1) kelompok sumber protein utama adalah
tepung ikan tembang dan tepung kedelai. Rencana proporsi atau perkiraan yang
akan digunakan adalah tepung ikan tembang 3 bagian dan tepung kedelai 1 bagian,
2) kelompok sumber protein penunjang adalah dedak dan bungkil kelapa dengan
rencana atau perkiraan proporsi yang akan digunakan adalah dedak 2 bagian dan
bungkil kelapa 1 bagian.
2.
Lihat/carilah
berbagai referensi yang berkaitan dengan kandungan protein dari bahan baku yang
tersedia dan akan digunakan yaitu tepung ikan tembang, tepung kedelai, dedak,
dan bungkil kelapa. Dari referensi diketahui bahwa kandungan protein ikan
tembang adalah 60%, tepung kedelai 44% dedak 9.6% dan bungkil kelapa 13.45%.
Hitunglah berat rata-rata kandungan protein dari tiap kelompok:
Kelompok
sumber protein utama
Tepung ikan tembang = 3 bagian x
60% = 180 %
Tepung kedelai = 1 bagian x 44% = 44 %
Jumlah = 4 bagian =224
%
Berat rata-rata kandungan protein
224 %/4 = 56%
Kelompok
sumber protein penunjang
Dedak = 2 bagian x 9.6% =
19.20 %
Bungkil kelapa = 1 bagian x 13.45% = 13.45 %
Jumlah = 3 bagian =
32.65 %.
Berat rata-rata kandungan protein
= 32.65 %/3 = 10.88%
Jadikan variabel untuk masing-masing
kelompok bahan baku yang akan digunakan yaitu:
X
= jumlah berat (g) kelompok sumber protein utama per 100 g formulasi pakan
Y
= jumlah berat (g) kelompok sumber protein penunjang per 100 g formulasi pakan
Berdasarkan
2 variabel tersebut diperoleh persamaan 1 X + Y = 100 .................... (persamaan 1)
Berdasarkan nilai kandungan
protein setiap kelompok bahan baku dan nilai protein yang diinginkan diperoleh
persamaan 2 0.56 X + 0.1088 Y = 40.....................(persamaan 2), 0.56
adalah nilai 56% (56/100) dari kandungan protein kelompok sumber protein utama,
sedangkan 0.1088 adalah nilai 10.88% (10.88/100) dari kandungan protein
kelompok sumber protein penunjang. 40 adalah jumlah protein yang diinginkan
untuk setiap 100 g formulasi pakan. Untuk mendapatkan nilai salah satu variabel,
dibuat persamaan 3 dengan dasar dari persamaan 1
56 X + 0.56 Y =
56.........................(persamaan 3) (masing-masing dikalikan 0.56 sehingga
ada 2 persamaan mengandung nilai variabel yang sama yaitu 0.56 X).
Lakukan
pengurangan dari persamaan 3 yang baru diperoleh dengan persaam 2 sehingga
dapat diperoleh nilai Y yaitu jumlah gram kelompok sumber penunjang untuk
setiap 100 g formalin yaitu: 0,56 X + 0,56 Y = 56................(persamaan 3)
0,56 X + 0,10.88 Y = 40.............( persamaan 2), 0.4512 Y 16 Y = 16/0.4512 =
35.44%. Masukkan nilai Y yang diperoleh dalam persamaan 1 sehingga dapat
diperoleh nilai X yaitu jumlah gram kelompok protein utama untuk setiap 100 g
formulasi pakan
X + 35.44 = 100
X = 100-35.44
=
64.56
Hitunglah
berat rata-rata kandungan protein dari tiap kelompok.
Kelompok
sumber protein utama
Tepungikantembang = 3bagian
=
¾ x 64.56
=
48.42
Tepung kedelai = 1 bagian
=
¼ x 64.56
= 16.14
Kelompok
sumber protein penunjang
Dedak = 2 bagian
= 2/3 x 35.44
=
23.63
Bungkil kelapa = 1bagian
=
1/3 x 35.44
=
11.81
Dengan demikian dapat diketahui bahwa untuk menyusun formulasi pakan
yang mengandung protein 40% atau 40 g protein untuk setiap 100 g formulasi
pakan diperlukan bahan dari tepung ikan tembang sebanyak 48.42 g, tepung
kedelai 16.14 g, dedak 23.63 g dan bungkil kelapa 11.8